17 September 2018

#ReviewFilm 4Love

Title: 4love (Love.Destiny)
Cast: Cheryl Wee, Maxi Lim
Director: Raihan Halim, Gilbert Chan, Sam Loh, Daniel Yam


Rasanya udah lama aku tidak me-review film. Makanya kali ini hadir lagi.
Sebenarnya tak ada rencana me-review tapi karena aku suka dengan salah satu film dalam 4love, makanya dari tiga hari lalu kuniatkan untuk menulis di blog.
Film 4love sendiri adalah omnibus yang terdiri dari empat film pendek yang bercerita tentang cinta dengan kisah berbeda-beda. Yang mau aku review adalah film Love.Destiny. 3 yang lain adalah Love.Extreme, Love.Temptation dan terakhir ada Love.Remember. Film ini sendiri merupakan produksi Singapura, makanya setting-nya agak mirip-mirip Jakarta. Tanggalnya rilisnya sudah 2 tahun lalu, tepatnya 1 Desember 2016.

Pertama nonton film ni kukira ini adalah film Thailand atau China, e tahu-tahu di tengah jalan setelah melihat setting dan dialognya baru sadar kalau ini fim Singapura. Dan Jujur ini pertama kali aku nonton film karya sineas Singapura.
Nah balik ke review. Seperti yang udah aku bilang, dari ke empat film di atas aku suka banget dengan Love.Destiny. Ceritanya benar-benar sederhana. Kisahnya dimulai dari Nissa yang menyukai buku membuatnya sering berkunjung ke toko buku. Toko buku ini sendiri menyediakan jasa peminjaman. Buku yang yang disukai Nissa adalah buku jadul tentang cinta yang berjudul Takdir. Meski sudah berulang kali meminjam buku itu Nissa seperti tak bosan membaca Takdir. Satu kali ketika ingin meminjam buku ini lagi, ternyata buku Takdir sedang dipinjam seseorang.
Beberapa hari berlalu Nissa penasaran siapa yang membaca buku ini, karena menurutnya orang-orang urban tak mungkin tertarik dengan buku Takdir. Setelah buku ini dikembalikan, Nissa menulis pesan di dalamnya, dan menyapa peminjam tersebut. Si peminjan buku ini pun membalas ketika membaca tulisan Nissa di dalam. Pria yang meminjam buku ini adalah Max yang merupakan karyawan di Sentosa Island.

Salah satu adegan antara Nissa dan Max

Mereka akhirnya terlibat saling cakap melalui buku itu. Jujur sepintas ketika melihat interaksi antara Nissa dan Max, kita seperti melihat chatting di media sosial saat ini. Bedanya kalau di sosial media interaksinya melalui aplikasi—tentu lewat ponsel, sementara lewat kisah ini medianya adalah buku Takdir.
Setelah berhari-hari berinteraksi Max dan Nissa akhirnya sepakat bertemu. Max yang lajang benar-benar menggebu. Begitupun Nissa yang mendambakan pangeran. Sayang ketika Max sudah menunggu di kafe—lokasi janjian, Nissa tak datang. Bahkan pria itu menunggu hingga kafe tutup. Terus apa yang terjadi dengan Nissa? Kamu harus nonton.

Dalam cerita ini kurasa sang sutradara ingin menegaskan bahwa tanpa ponsel dan aplikasi sosial media sebenarnya dari dulu manusia sudah melakukan esensi dari chatting, namun dengan media yang berbeda. Contohnya surat ya kan?
Konsep cinta yang ditawarkan juga tak berat. Sederhana dan bikin kita tersenyum. Buat yang merasa bahwa cinta harus big, penuh perjuangan dan berdarah-darah, Love.Destiny akan mengubah pandanganmu.

Untuk setting-nya benar-benar perkotaan. Real Singapura, aku berasa nonton film dengan setting Jakarta. Bahasa yang digunakan 95 persen adalah Mandarin, sementara 5 persennya bahasa Melayu. Jujur aku agak bingung, bahasa nasionalnya Singapura apa sih? Kok film 4Love, mandarin banget ya, makanya pertama kukira ini adalah film China.
Dari para pemainnya jujur aku suka. Tak menjual tampang. Pemainnya rata-rata bukan berwajah layaknya beauty pageant.

Untuk Love.Destiny aku memberikan nilai 4,1 dari Lima bintang. Sementara untuk keseluruhan film ini aku memberikan nilai 3,3. Selain Love.Destiny kamu juga bisa menyaksikan omnibus lain dari film 4Love. Temukan kisah yang paling kamu sukai.

07 September 2018

#Wattpad Madagaskar, Titik Temu & Hello You Ganti Cover

Seperti yang kalian baca dalam judul di atas, memang benar kemarin malam aku mengganti cover untuk beberapa ceritaku yang ada di wattpad.

Alasan aku mengganti cover. Yang pertama, karena biar terlihat fresh, dan yang kedua untuk menarik lebih banyak pembaca. Jika nanti kamu tanya kenapa cover-covernya agak mirip dengan Amnesia, ya alasannya karena memang cerita-ceritaku menyasar girls reader. Semoga dengan cover baru ini, banyak yang mau membaca cerita-ceritaku.

Cover Madagaskar
Cover ini sendiri menggunakan foto dari Burak Özçivit yang merupakan pemeran utama pria dalam cerita ini. Dia berperan ganda sebagai West dan juga East.

Cover Titik Temu
Untuk Titik Temu sendiri aku menggunakan dekripsi fisik Gamal—sang pemeran utama. Secara fisik Gamal adalah pria gondrong, six-pack dan juga bertato. Cocok sekali denga cover di atas.


Khusus untuk Hello You jujur aku tidak kepikiran mau pakai gambar apa. Soalnya penggambaran tokoh Rishi (aka Alf) benar-benar tak detail kujelaskan dalam cerita ini, makanya aku pakai gambar tanpa wajah saja. Biar gak repot.

Yuk boleh mampir ke wattpad aku.