23 August 2018

#Serbaserbi Menemukan Bang Jarwo di atas Grab

Melihat judul di atas mungkin kamu bingung, kok ada Bang jarwo? Nah buat kamu yang sudah follow akun twitter dan instagram aku, mungkin sudah tahu cerita ini.
Karena di twitter ada batasan karakter makanya aku nge-tweet kisah ini secara berseri menggunakan tagar #grabdubbing. Untuk versi panjangnya aku kisahkan sekarang.

Apakah kamu suka film kartun? Kartun buatan anak bangsa? Jika iya, berarti kamu tidak asing dengan karakter Bang Jarwo dalam animasi Adit Sopo Jarwo. Bang Jarwo sendiri adalah sebuah karakter yang mungkin bisa aku bilang seksi repot di animasi ini. Selalu ada ketika muncul sebuah masalah. Fisiknya benar-benar kekar, kulit cokelat dan selalu tampak agak sangar dengan motor gedenya yang butut.

Bang Jarwo dalam Animasi Adit Sopo Jarwo
 Bang Jarwo sendiri menurut aku sentral banget dalm animasi ini.
 
Helm Grab Bike
Tapi tahukah kamu aku benar-benar bertemu dengan Bang Jarwo dalam kehidupan nyata. Ceritanya kejadian pas kemarin liburan hari kedua di Semarang, tepatnya tanggal 7 Agustus 2018. Waktu itu sepulang dari Klenteng Sam Poo Kong aku rehat sejenak di homestay sebelum lanjutkan dolan ke  daerah Bandungan Semarang.
Lantaran pergi bareng teman—teman kenal jalan (solo traveler juga) jadi aku niat ke hotelnya. Teman sendiri menginap di Star Hotel Semarang. Sebelum ke hotel teman aku mampir ke Alfamart buat ngambil uang di ATM. Nah setelah urusan uang selesai, aku pesan ojek di aplikasi Grab.

Kode Pemasan Grab

Semua berjalan biasa saja ketika driver grab datang dan aku naik. Nama driver-nya sesuai dengan kode pemesanan di atas, Mas Maridi. Lantaran tujuannya memang pure jalan-jalan di Semarang, aku nanya-nanya dong tentang Bandungan. Ya nanya-nanya standar, apakah tempatnya jauh, bagus gak dan sebagainya. Mas Maridi antusias jawabnya seperti driver lain yang ketemu customer dari luar kota. Lanjut obrol, Mas Maridi nanya trip selanjutnya ke mana. Aku bilangnya setelah dari Semarang mau ke Jakarta dan main-main sebentar di Bandung. Tak dinyana Mas Maridi sendiri bilang kalau dia sering ke Jakarta. Seminggu sekali.
Aku penasaran dong, kok bisa ke Jakarta seminggu sekali. Katanya kerja. Aku korek lagi, masa kerja bisa seminggu sekali di ibu kota? Mendadak jawaban Mas Maridi bikin aku kaget. Katanya dia ke Jakarta untuk dubbing. What, dubbing? Kalian dengar kan? Aku yang kerja di radio familiar dengan kata itu. Berarti Mas Maridi ini juga punya profesi yang kece sebagai dubber. Wow, keren. Jujur aku yang bekerja sebagai penyiar aja kadang susah untuk mengisi suara. Dan tidak semua orang bisa melakukannya. Butuh latihan.

Akhirnya aku mulai menebak-nebak apa yang di-dubbing Mas Maridi, Film? Animasi? Iklan? Driver grab ini lantas mengeluarkan suara kayak orang tua dengan sedikit serak-serak. Beberapa detik awal aku belum ngeh karakter apa yang dia di-dubbing, tapi udah kepikiran sepertinya Mas Maridi ini mengisi karakter animasi. Oke, langsung tebak-tebakan tahap ke dua dimulai. To the point aku jawab Mas ngisi suara Suneo, Giant, Spongebob, Patrick. Ternyata semua salah.
Mas Maridi lanjut bikin clue kalau dia ngisi suara di animasi Adit Sopo Jarwo. Langsung aku nebak, “Mas ngisi tokoh Bang Jarwo?” Mas Maridi ketawa. Dan benar.
Alhasil sisa perjalanan menuju Hotel Star Semarang, Mas Maridi berubah menjadi Bang Jarwo dengan obrolan-obrolannya. Jika aku muda dikit, aku udah kayak Adit, hehehe. Karakter Adit di Animasinya kan keren dan humble yak?
Jujur aku senang banget bisa ketemu Bang Jarwo. Selama naik kendaraan online inilah pengalaman yang menurutku seru. Animasi yang sering kutonton ternyata di-dubbing oleh seorang driver grab. What’s a surprise!

Motor Bang Jarwo
Sayang motor Bang Jarwo gak sama dengan Mas Maridi. Kalau di animasi Bang Jarwo kece badai mengendarai motor gede, sementara Mas Maridi hanya berbekal motor matik biasa. Jika Bang Jarwo badannya kekar dan tinggi, Mas Maridi ini mewakili postur rata-rata orang Indonesia dengan wajah khas Jawa.
Tapi selebihnya aku bangga pada Mas Maridi. You like a star when you act as Bang Jarwo.

Oh iya, cuman pengingat aja nih buat kalian yang kadang remehin pekerjaan seorang driver online, jangan lihat mereka dengan pakaian dan pekerjaan mereka. Di balik itu ada sesuatu yang luar biasa—yang bahkan tak pernah kau bayangkan.

Foto bareng Mas Maridi a.k.a Bang Jarwo
Pas turun dari motor, aku langsung minta foto ke Mas Maridi dan minta video. Nah, ini video Mas Maridi ketika menjadi Bang Jarwo pas di depan hotel Star Semarang.




Untuk perbandingan berikut video Bang jarwo dalam Animasi


Bagaimana, sama kan suaranya?

16 August 2018

#Traveling Bandung

Sebenarnya dari awal tahun lalu pengin banget nulis pengalaman dolan ke Bandung. Tapi kayaknya sekarang mood untuk update blog berkurang.

Kawah Putih Ciwidey - Bandung, Jawa Barat

Experience
Nah akhir tahun 2017 lalu pas setelah natal aku memutuskan untuk liburan. Pilihanku jatuh ke Bandung. Kenapa Bandung? Karena aku penasaran dengan alun-alunnya yang katanya bagus, trus kepengin juga ke Kawah Putih Ciwidey.
Karena penerbangan Ambon – Bandung agak mahal pas akhir tahun, aku ngambil penerbangan Ambon – Jakarta. Lagian bisa stay juga di rumah kakakku di sana—alasannya sih biar hemat. Makanya akhir tahun lalu alhamdulillah bisa liburan 3 hari Bandung, 2 hari Jakarta.
Tempat-tempat kece di Bandung Alhamdulillah dekat-dekat makanya gak kelelahan pas 3 hari itu. Semuanya ngandalin gojek atau grab. Tapi pas kemarin ke Bandung yang aku lihat driver gojek/grab itu gak menggunakan seragam. Kata si driver-nya masih rawan di sana, padahal di aplikasi banyak banget driver yang ngetem. Contohnya pas subuh-subuh mau balik Jakarta, aku pesan gojek ke stasiun kereta, yang ngetem dekat hotel banyak. Aku gak tahu kalo sekarang udah pada berani pake seragam belom?
Selama beberapa hari di sana menyenangkan sih. Rame banget tuh alun-alunnya, kayaknya sampai pagi dah. Barangkali yang bikin alun-alun Bandung rame itu, karena konsepnya kayak one stop living—ada masjid, trus di basement ada tempat makan. Makanya lengkap.
Nah berikut beberapa tempat yang aku kunjungi di Bandung.

Alun-Alun Bandung (berhadapan dengan Grand Mosque of Bandung)
Jalan Braga Bandung

Lapangan Gasibu Bandung

Gedung Sate

Jalan Asia Afrika - Bandung

Yang gak kesampaian cuman ke Lembang. Mungkin kalo gak buru-buru pulang, aku udah ke sana kali yak.

Kawah Putih Ciwidey
Di Bandung tempat yang paling pengin aku kunjungi ya Kawah Putih ini. Kawah Putih ini berada di kawasan Ciwidey. Ke Ciwidey dari pusat kota memakan waktu kurang lebih dua jam, dan jalannya kelok-kelok karena melewati pedesaan. Kawah Putih ini sendiri berupa danau yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha. Warnanya putih, terkadang bisa hijau dan khas bau belerang. Aku agak kaget pas ke sini, ternyata daerahnya dingin bahkan dari tempat parkir sebelum naik kendaraan mirip oplet menuju puncak kawah.
Kawah Putih Ciwidey

Jembatan Kawah Putih Ciwidey

Di sini musik khas Sunda juga didengarkan lewat speaker, makanya pengunjung merasa tenang. Dan beberapa penjelasan juga di-sounding lewat speaker. Di tengah kawah ada jembatan. Naik jembatan ini bayar lagi kalau gak salah. Lokasi dan Jembatan di sini sering jadi lokasi syuting film layar lebar. Maniak film Indonesia pasti tahu.
Kawasan ini makin siang makin ramai biasanya. Tempat buat foto juga banyak. Bagi kamu yang tidak bawa kamera, tenang ada jasa foto di sini, kamu tinggal pilih mau hard copy atau soft copy-nya. Bisa juga kedua-duanya.

Saran.

Kalau kamu ingin ke Ciwidey, mending langsung ngambil paket full agar bisa singgah ke Ranca Upas juga. Kemarin aku gak sempat ke Ranca Upas karena keburu jumataan juga sih? Makanya rasanya rugi. Kata temen di Ciwidey banyak tempat wisatanya, termasuk Situ Patenggang.

This is my short story about Bandung, and what’s your story