Ya setelah beberapa bulan Hello You memulai perjalanan dari akhir tahun 2017, akhirnya kisah Petty dan Rishi berakhir di wattpad.
Meski hanya mendapat 3 ribu sekian pembaca, aku amat maklum. Toh cerita ini tidak aku bikin dengan detail yang gimana-gimana. Buat kamu yang nangis di ending dan merasa nyesek, sekali lagi aku minta maaf. Cerita ini emang sengaja aku bikin demikian.
Jika kamu saat ini patah hati berarti aku sebagai penulis lumayan berhasil.
Ada yang bertanya, apakah kisah Petty akan berlanjut? soalnya dalam ekstra part-nya ada pertemuan Petty dengan Bayu saat perjalanan di Bandung. Sekali lagi aku pengin bilang, kalau saat ini belum kepikiran untuk melanjutkan kisah Petty dengan si AA itu.
Buat kamu yang mau baca Hello You, yang penasaran, bolehlah ke link ini. Jangan lupa follow akun aku juga ya.
Sebenarnya aku udah kepincut film Jagga Jasoos dari tahun lalu saat nonton trailer-nya di youtube. Gak tahu kenapa enak aja lihatnya. Apalagi sepanjang trailer disuguhi gambar-gambar enak. Menurut Wikipedia Jagga Jasoos merupakan film musical mystery comedy adventure. Jadi kalo kamu nonton film ini, empat hal tadi akan kamu temui. Stars Film ini dibintangi dua pemain yang cukup punya nama besar di Bollywood. Ranbir Kapoor dan Katrina Kaif. Ranbir memerankan tokoh Jagga yang gagap. Kamu yang pernah nonton Barfi mungkin akan familiar dengan tingkah Ranbir di sini. Sementara Katrina memerankan tokoh Shruti Sengupta seorang pengajar SD (atau TK) dan juga seorang jurnalis. Sementara itu Saswata yang jadi akar konflik di film ini berperan sebagai Badal Bagchi—seorang profesor dan juga dosen. Ranbir sendiri memanggil Badal dengan TutiFuti. Story Cerita Jagga Jasoos dimulai ketika Badal Bagchi menemukan peti-peti senjata. Senjata itu dijatuhkan dari helikopter para teroris yang sengaja diselundup. Selanjutnya kita akan diperkenalkan dengan tokoh Jagga (Ranbir ) yang dinarasikan oleh Shruti (Katrina Kaif). Jujur di sini aku gak bisa mengerti mengapa tokoh Shruti muncul dengan narasi-narasinya. Amat mengganggu. Gak konek. Nah kembali ke cerita, pertemuan Jagga dan Badal dimulai ketika Jagga kecil menemukan Badal yang tengah terluka di rerumputan. Jagga kemudian membawa Badal ke rumah sakit. Dari sinilah tumbuh ikatan anak-ayah tak sedarah. Badal memperkenalkan dirinya sebagai TutiFuti. Jagga yang gagap kemudian diajarkan bernyanyi agar dapat berkomunikasi. Makanya sepanjang film ini, kita akan menemukan Ranbir Kapoor menyanyi untuk berdialog dengan siapa pun. Sebenarnya kunci dari film ini ada pada Badal yang tiba-tiba menghilang karena sebuah perintah. Sebagai seorang profesor yang menyelidiki penyelundupan senjata, dia dinilai cukup berbahaya bagi pendistribusian senjata global oleh petinggi teroris. Hilangnya Badal inilah yang akhirnya membuat petualangan Jagga untuk melakukan pencarian ayah angkatnya tersebut. Dalam perjalanan ini dia bertemu Shruti. Shruti sendiri dalam film ini memiliki beberapa kesamaan dengan Badal sehingga Jagga tertarik padanya. Setting Aduh untuk setting-nya aku suka banget. Film Jagga Jasoos memberikan pemandangan indah. Apalagi saat berpindah setting ke Afrika. Bikin kita yang nonton seperti diajak jalan-jalan. Soundtrack Soundtrack-nya ada yang bagus. Tapi karena memang sebagian dialog film ini dibikin lagu makanya ada beberapa yang kurang enak dikuping. Tapi selebihnya oke. View of Me Ada beberapa hal yang ingin aku komplen dari film ini. Yang pertama, untuk jalan cerita menurut aku film gak recommended buat kamu yang suka plot lurus. Misteri yang ingin dihadirkan terlihat biasa saja. Untuk keseluruhan memang gak banget untuk sebuah film yang dibintangi dua bintang besar. Bahkan satu jam lebih aku merasa bosan dan aneh menonton film yang menurut aku agak gak jelas ini. Berikutnya soal musical yang emang sengaja dihadirkan. Memang Jagga Jasoos mau dibikin seperti drama musical mirip-mirip Lala Land tapi menurutku gagal. Tak enak ditonton. Btw film ini genrenya juga kebanyakan, musical digabung dengan mystery, digabung dengan comedy, digabung adventure, hasilnya apa? Nanggung semua. Musical gak berhasil. Mystery biasa saja, gak spesial. Comedy lumayan. Adventure-nya ya kurang gereget bahkan porsinya dikit pas terakhir lagi. Hadeeeeeh. Komplen selanjutnya soal ‘kegagapan’ Jagga. Sepanjang film Jagga kan harus bernyanyi saat dialog, tapi ada satu scene yaitu waktu awal pencarian Badal—di mana Jagga mendatangi semacam penyidik (atau apalah) yang tahu identitas Badal. Jagga kan harus berdialog dengan penyidik tersebut. kok di situ Jagga bisa bicara lancar tanpa gagap dan bernyanyi? Aneh kan? Mungkin kamu yang nonton sekilas gak bakalan ngeh. Rate Awal nonton film ini aku punya ekspektasi besar, apalagi Ranbir dengan tokoh bisunya di film Barfi benar-benar mendapatkan banyak. Nyatanya Jagga Jasoos gak demikian. Ini film yang benar-benar membuat aku 78 persen sepanjang film mengerutkan kening. Sorry to sorry, untuk film ini aku kasih nilai 1,5 dari 5 bintang.
Sekian review dari aku. See you soon at next review
Sebenarnya ke Gunung Kayu Satu ini gak sengaja. Awalnya sepupu ngajakin ke sana, karena penasaran dengan pembukaan jalan yang dilakukan kaki Gunung Kayu Satu. Maka di hari sabtu lalu kemarin aku bareng sepupu hiking berdua setelah subuh.
Tahukah kamu? Awalnya Gunung Kayu Satu ini bernama Gunung Kayu Tiga. Penamaan ini karena dulu di puncaknya berdiri tiga pohon besar yang sejajar. Namun saat ini kayu-nya tinggal satu. Bahkan tinggal batangnya saja. Dua lainnya sudah tumbang dimakan usia. Lokasi Fyi temans, lokasi Gunung Kayu Satu ini dekat banget dengan rumah aku. Setiap hari aku melihatnya. Tapi seumur-umur baru sekarang aku naik nih gunung. Jadi buat kamu yang bertanya-tanya di mana lokasi Gunung ini sebenarnya? Lokasinya di Desa Batu Merah (IAIN Ambon), Kecamatan Sirimau, Ambon, Maluku. Akses
Untuk ke Gunung Kayu Satu dari pusat kota Ambon, kamu tinggal bergerak ke arah Timur desa Batu Merah ke kawasan IAIN Ambon. Kamu bisa naik angkot tujuan IAIN.
View Sebenarnya Gunung ini tidak terlalu tinggi. Untuk ketinggian aku gak tahu pasti sih berapa. Tapi mayoritas Gunung ini memiliki pohon-pohon yang tidak terlalu besar. Masih ada ilalang-ilalangnya. Jalur ke puncak Gunung ini sudah kebentuk. Mungkin karena sering dijadikan spot camping. Kamu bisa lewat jalur kiri untuk mencapai puncaknya. Malam minggu menjadi hari paling rame di puncak Kayu Satu, karena biasanya anak-anak pecinta alam sering menghabiskan waktu di sini. Mereka naik ke Gunung ketika sabtu sore. Kalo malam pergantian tahun baru lebih rame lagi. View dari atas kece badai. Kamu bisa melihat kota Ambon sepenuhnya, birunya teluk Ambon, dan Jembatan Merah Putih secara padu. Jika selama ini kita tahu Gunung Salahutu—Gunung tertinggi di Pulau Ambon menjadi spot favorit melihat Kota Ambon seluruhnya, maka Gunung Kayu Satu juga menawarkan hal demikian. Bedanya kalo Gunung Salahutu, jalur trekking-nya susah dan sering jadi langganan pendaki profesional, sementara Gunung Kayu Satu orang amatir pun bisa naik karena sudah ada jalur trekking-nya. Dan satu lagi, capeknya gak secapek naik Salahutu. Eh di sini pertengahan jalur pendakian sudah disediakan air leding, jadi kamu yang cering cepat haus, tak perlu khawatir. Saran Ini saran yang sering kita dengar dari para pendaki, tolong jangan nyampah di jalur trekking, maupun puncaknya. Soalnya kemarin waktu ke sini, aku mendapati banyak sampah plastik. Dari kantong plastik, makanan ringan, botol mineral. Makanya kemarin sempat jengkel, Gunung lumayan bagus ini dirusakin oleh orang-orang yang gak cinta lingkungan. Biaya & Waktu Tempuh Untuk menjangkau Gunung Kayu Satu dari kota Ambon cuman sekali naik kendaraan umum. Bayarnya gak sampe Rp. 5.000. yang punya kendaraan malah lebih enak lagi. Waktu tempuhnya dari pusat kota hanya 30 menit kendaraan umum. Motor dan Mobil pribadi bisa 15 menit. More Info Di puncak Gunung sudah ada sinyal. Sayangnya untuk meng-update atau terkoneksi dengan internet hanya bisa kamu lakukan ketika turun kembali atau berada di kaki gunung.
Buat kamu yang berada di Kota Ambon, Gunung Kayu Satu seharusnya bisa jadi agenda menarik untuk rekreasi.