Cast: Salman Khan, Kareena Kapoor, Harshaali Malhotra, Nawazuddin
Siddiqui
Directed: Kabir Khan
Akhirnya, aku bisa kembali me-review
film hindi, setelah bulan lalu me-review
Dilwale. Jujur aja nih, aku adalah salah satu penggemar film Bollywood. Sudah
hampir tiga tahun maniak film Hindi—sejak keracunan Chennai Express (walau dari
zaman SD sudah suka sama jenis film ini, wkwkwkw).
Nah kali ini, aku coba review
salah satu film Bollywood yang rilis tahun lalu, tepatnya 17 Juli 2015. Ya, aku
baru sempat nontonnya Januari lalu, setelah direkomendasikan dari si film maker Rifky Husain. Film ini
berjudul Bajrangi Bhaijaan. Dan sumpah, film ini menjadi film 2015 yang
menguras empati sekaligus bikin sedih saking tersentuhnya. Tidak kehitung
berapa kali aku meneteskan air mata sepanjang menonton film ini.
Cerita Bajrangi Bhaijaan sendiri dimulai dari hilangnya Shahida atau
Munni yang diperankan Harshaali Malhotra, di perbatasan India – Pakistan.
Shahida (Munni) sendiri dibawa ibunya dari Pakistan ke Delhi-India untuk berobat
karena Shahida bisu. Sayang, saat ingin kembali ke Pakistan, Shahida terpisah
dengan ibunya di perbatasan. Tinggalah Shahida terlantar sendirian di India.
Pawan Kumar yang diperankan Salman Khan tak sengaja bertemu dengan Shahida
setelah melakukan sebuah perayaan dalam agama Hindu. Pawan lantas
memberikannya, makan dan minum karena kasihan.
Jalan cerita mulai berubah ketika Shahida diam-diam mengikuti Pawan
kemanapun dia pergi. Alhasil, dengan terpaksa Pawan membawa Shahida ke rumah
tunangannya. Pawan sendiri memang tinggal di rumah calon istrinya Rasika yang
diperankan Kareena Kapoor. Masalah muncul ketika Shahida yang ternyata seorang
muslim, sangat bertentangan dengan ayah Rasika yang seorang penganut Hindu.
Karena tak ada kompromi dari ayah Rasika dan juga karena rasa humanis, Pawan
yang taat pada agamanya, bertekad mengantar pulang Shahida (Munni) ke Pakistan.
Dalam perjalanan inilah Salman Khan melewati terjangan rintang yang berliku.
Kamu yang menonton di bagian ini, mungkin akan gereget, antuasias sekaligus
bercucuran air mata.
Jujur film ber-genre Indian
comedy-drama ini, adalah salah satu film India terbaik yang pernah aku tonton.
Kabir Khan memang sengaja mengangkat cerita yang berlatar belakang kedua negara
yang sempat berkonflik ke dalam sebuah cerita yang manis. Antara India dan
Pakistan, Hindu dan Islam. Apalagi film ini dirilis pada tanggal 17 Juli
bertepatan dengan Idul Fitri 2015. Sebuah toleransi yang baik ketika Kabir Khan
ingin menghadirkan sebuah cerita indah dalam merayakan Idul Fitri di
tengah-tengah mayoritas Hindu di India. Ada banyak adegan yang aku suka dalam
film ini, terutama ketika Pawan sudah berhasil membawa Shahida ke perbatasan melewati
Pakistan, juga pada bagian-bagian mendekati ending
cerita yang melibatkan emosi dan antusias. Sementara untuk ending-nya meski sederhana, tapi luar biasa, K. V. Vijayendra
Prasad sebagai penulis cerita dan Kabir Khan, sudah memikirkan setting dan situasi yang mewakili
Pakistan dan India. Satu hal yang bisa kita ambil dari Bajrangi Bhaijaan adalah
sisi humanisnya, apalagi kalau kita lihat, di zaman sekarang ini, kepedulian
semakin surut dari sifat manusia modern. Sementara Bajrangi Bhaijaan benar-benar
membawa kita merenung, betapa berharganya mengulurkan tangan kepada orang lain.
Untuk acting, Salman begitu
apik bermain sebagai Pawan. Namun bagiku sifatnya yang tidak bisa berbohong,
terlihat kurang realistis. Sementara Kareena Kapoor agaknya memang diberi porsi
yang sedikit, terlihat sekali dari scene-scene-nya.
Tak heran jika nanti kamu beranggapan kalau Kareena kurang meng-explore kemampuannya. Tapi…, semua terbayar
dengan ceritanya yang luar biasa. Karakter yang paling aku suka, ya tentu
karakter Harshaali Malhotra. Menjadi bocah bisu, dia seperti memberikan energi
untuk orang-orang di sekitarnya.
Untuk urusan setting, aku
suka setting di Pakistan—terutama
ketika Salman Khan harus bersembunyi dari kejaran polisi Pakistan. View desa-nya cantik. Ini mengingatkan
aku dengan setting Chennai Express,
atau mungkin karena akhir-akhir ini aku memang lagi senang nonton film yang setting-nya pedesaan, (tempat terpencil)
atau pegunungan—sebenarnya sih efek jenuh dengan kota. Sedangkan untuk musik,
rata-ratalah, sebab Bajrangi Bhaijaan sendiri bukanlah film romantis yang
mengharuskan full musik seperti
film-film Bollywood kebanyakan.
Secara pribadi, aku sangat suka dengan film ini. Pokoknya buat kamu
yang belum nonton, film ini aku rekomendasikan sebagai film yang patut kamu
nonton. 100% recommended. Sekadar
tips juga, selalu siapkan tisu jika kamu menonton film ini. Untuk itu, aku beri
nilai 4,5 dari 5 Bintang untuk film ini. Mendekati sempurna kan? Mungkin inilah
penggalan lirik dalam salah satu lagu film ini, yang barangkali bisa mewakili
kisah Pawan dan Shahida:
Sejak kita bertemu,
tujuanku jadi mudah. Karena aku jantungnya dan kau detaknya
***
Nah ada satu
lagi film Salman Khan yang baru aku tonton semalam, aku ringkas ya.
Cast: Salman
Khan, Sonam Kapoor, Neil Nitin Mukesh
Directed:
Sooraj R. Barjatya
Jujur bagiku, film Prem Ratan Dhan Payo, kurang gereget, meski film
ini aku perkirakan menghabiskan banyak uang dalam pembuatannya. Sebab gilaaak,
banyak set yang mewah dan melibatkan banyak penari dalam penggarapan adegan
lagunya. Prem Ratan Dhan Payo sendiri bercerita tentang keluarga kerajaan di
zaman modern, yang saling memperebutkan tahta dan harta. Jujur, ceritanya
ala-ala dongeng—dimana ada seorang pria biasa, yang wajahnya mirip dengan
pangeran—dan ide cerita seperti ini sudah bisa ditebak plotnya. Tapi di India
sendiri, Prem Ratan Dhan Payo termasuk 10 film populis 2015 di India. Di sini, Salman
berperan ganda sebagai Prem Dilwale dan juga berperan sebagai Yuraj Vijay Singh
(Pangeran Pritampur). Sementara acting
Sonam Kapoor, menurutku agak jelek—mungkin perannya sebagai putri Maithili
membuatnya kaku. Bicaranya harus ditahan, gaya jalannya diatur, dan penuh
perhitungan. Aku sih, lebih suka peran Sonam Kapoor dalam film Khoobsurat yang
juga bertema kerajaan.
Tapi buat kamu yang ingin kembali mengenang masa-masa film India yang
menghadirkan full tarian dan musik,
mungkin film ini akan mengobati rasa kerinduan kamu akan film Bollywood zaman 90an hingga 2000an
awal. Setting-nya kece badai sih ya,
dan itu tadi kayaknya film ini memakan budget
yang amat luar biasa banyak. Soalnya set-set kerajaannya wuidiiih indah bener!
Untuk film Prem Ratan Dhan Payo, aku kasi 2,7 dari 5 Bintang.
2 komentar:
sabung ayam bangkok thailand
judi sabung ayam
Post a Comment
Orang Keren Pasti Komentar...