Cast: Ranbir Kapoor, Deepika Padukone
Directed: Imtiaz Ali
Yeay, kali ini mau nge-post
lagi salah satu film Hindi. Dan filmnya ini baru aku nonton sekitar 3 hari
lalu. Judulnya Tamasha. Film ini direkomendasikan oleh Yathy, teman siaran aku.
Dari trailer-nya di youtube,
kelihatan menarik, tapi benarkah demikian? Let’s
kita review saja.
Tamasha sendiri diperankan dua mega bintang Bollywood, Ranbir Kapoor
dan Deepika Padukone. Di sini Ranbir Kapoor berperan sebagai Ved Vardhan Sahni,
sementara Deepika Padukone berperan sebagai Tara Maheswari. Cerita ini, dimulai
dari Ved kecil (yang diperankan Yas Sehgal) yang suka sekali dengan dongeng.
Saking tergila-gilanya, Ved bahkan senantiasa membayar seorang bapak tua untuk
mendongeng apa saja, agar dia bisa puas. Dari sinilah terbentuk kepribadian
Ranbir yang benar-benar di luar pikiran anak-anak biasa. Penuh imajinatif, gaya
bicara yang blakblakkan, serta bertingkah seperti pemain opera.
Sekian tahun kemudian, ketika dewasa, saat liburan ke Corsica
(Prancis), Ved tak sengaja bertemu Tara. Saat itu Tara harus menelepon ke India
karena paspor dan visanya hilang. Ved memberikan bantuan kepada Tara. Uniknya
mereka berkenalan dengan nama lain. Ved mengaku namanya Don, dan Tara mengaku
nama Mona Darling. Dari perkenalan itu, mereka merasa klop, apalagi Ved benar-benar
pria yang penuh imajinatif, spontan, tahu banyak hal tentang dongeng, cerita,
dan hikayat. Sifatnya yang seperti pemain opera membuat Tara jatuh hati.
Sayang, setelah menghabiskan waktu bersama, keduanya harus berpisah.
Tara harus kembali ke Kalkota. Setelah beberapa tahun, Tara pindah ke Delhi. Di
Delhi dia bertemu dengan Ved. Tapi kenyataan buruk menimpa Tara. Ved yang
selama ini dikenal Tara di Corsica, berbeda dengan Ved yang ada di Delhi. Ved
yang sekarang adalah pria kantoran biasa, kesehariannya datar, tidak punya rasa
humor dan benar-benar garing. Tidak seperti apa yang ditemui di Corsica. Hal
inilah yang membuat Tara menolak ajakan menikah dari Ved dan membuat Ved harus
kembali ke Shimla. Di kampung halamannya, Ved membuat perhitungan dengan
ayahnya. Ved merasa aturan ayahnyalah yang menjadi penyebab, dia harus mengubur
sifat aslinya yang spontan, imajinatif, blakblakan.
Eksekusi ending-nya, memang
tak mengecewakan tapi kurang gereget, meski pada akhirnya cita-cita Ved
terwujud. Terlepas dari itu, sebenarnya, menurut aku filmnya sih oke, dan ide
cerita di luar film drama romantis sejenis. Tapi agaknya Imtiaz Ali, sedikit
membuat film ini agak monoton dan sunyi yang ‘tidak enak’. Aku pakai tanpa
petik, karena ada beberapa film dengan scene-scene
sunyi yang enak dijadikan jalan cerita. Aku suka bagian-bagian ketika di
Corsica, acting Ranbir dan Deepika
benar-benar hidup, liar, gila dan berkembang. Sayangnya ketika berpindah ke scene-scene di India karakter mereka
benar-benar berubah, terutama Ranbir. Tapi memang begitulah cerita yang
diskenariokan.
Untuk setting, aku suka di
Corsica dan Shimla—sebab yang pernah aku bilang, untuk film aku kurang suka setting perkotaan, bosan! Jadi dalam fim
ini, Corsica dan Shimla akan memanjakan matamu dengan pemandangan laut, gunung,
dan rumah-rumah khas daerah setempat. Sementara musiknya cukup enak. Aku suka
lagu Mohit Chauhan, judulnya Matargashti. Scene-nya
Ranbir dan Deepika di Corsica. Keren—berasa terbawa ke dalam film Barfi.
Secara keseluruhan aku beri nilai 2,7 dari 5 Bintang untuk film ini.
Karena jujur, aku agak kecewa dengan ceritanya yang datar, meski ide Imtiaz Ali
menghadirkan karakter Ved yang spontan dan imajinatif memang luar biasa, tapi
selebihnya kurang gereget, padahal acting
Ranbir maupun Deepika juara sangat! Nah ini ada lirik keren dari soundtrack Tamasha—yang kurasa mewakili karakter Ved yang
menjadi sentral cerita:
Majulah ke depan, curahkanlah
isi hatimu.
Jalur impianmu
0 komentar:
Post a Comment
Orang Keren Pasti Komentar...